Zaman Berubah...semua berubah....
Didiklah anak-anakmu, karena mereka akan hidup pada zaman yang berbeda dengan zamanmu” (Umar bin Khatab)
Zaman berubah, semua berubah...tepat sekali apa yang sudah dikatakan oleh Umar bin Khatab. Pendidikan untuk anak-anak kita sangatlah penting dan menjadi kewajiban utama orang tua untuk menjadikan anaknya "tangguh" menghadapi zamannya. Seharusnya hal ini menjadi perhatian serius bagi semua orang tua demi masa depan anak-anak mereka. Kata kuncinya adalah Pendidikan.
Hak anak yang paling utama dari orang tua mereka adalah pendidikan. Karena akan menjadi modal utama baginya untuk dapat bertahan hidup didunia ini. Dengan segala kesibukan dan aktivitas lainnya, orang tua memiliki keterbatasan untuk mendidik anak-anak mereka, sehingga mereka lebih mengikutsertakan anak-anak mereka ke lembaga pendikan, dari jenjang Pendikan Anak Usia Dini (PAUD), PlayGroup atau sejenisnya hingga ke jenjang yang lebih tinggi.
Pemerintah memiliki tanggung jawab besar dalam memenuhi hak warga negaranya dalam pendidikan. Tentunya harus mempersiapkan sistem pendidikan yang dapat memenuhi fungsi dan tujuan pendidikan nasional sebagaimana dituangkan dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 3 yang berbunyi :“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”
Pemerintah sudah sangat baik berusaha untuk senantiasa menciptakan sistem pendidikan yang dapat menjawab tantangan zaman, yaitu dengan berbagai modifikasi dan penyempurnaan kurikulum pendikan sejak tahun 1968 hingga yang terakhir kurikulum 2013. Berbagai seminar dan pelatihan dilakukan untuk sosialisasi penerapan kurikulum 2013 disemua jenjang pendidikan.
Untuk keberhasilan dari penerapan sistem pendidikan yang sudah disusun dengan sangat baik, harus didukung oleh lembaga negara, para pemangku kebijakan dan semua pihak yang bertanggung jawab atas hidup dan kehidupan masyarakat.
Sudah bukan rahasia lagi, bahwa saat ini banyak kejadian ditengah-tengah masyarakat bahkan dilingkungan sekolah diluar nalar batas kemanusiaan. Maraknya tawuran antar warga, pelajar, kasus pencabulan, pemerkosaan, pembunuhan yang kesemuanya hampir menimpa para remaja bahkan anak dibawah umur baik korban ataupun para pelakunya. IRONIS......hanya kata itu yang bisa terucap. Dimana peran Negara?
Salah satu penyebab maraknya kasus seperti diatas, salah satunya yaitu bebasnya tayangan-tayangan yang beredar di dunia maya. Setiap orang dapat mengakses bahkan mendownloadnya secara bebas. Belum lagi tayangan-tayangan televisi yang tidak mendidik bahkan dapat dikatakan merusak masa depan anak bangsa. Sinetron yang tayang saat jam-jam anak belajar dan mengerjakan tugas sekolahnya, bahkan ada sinetron yang tayang beberapa jam sehingga anak bahkan orang tuanya sendiri asik didepan tv. Tidak hanya ditonton, tetapi bagi anak-anak senang untuk menirukannya.
Kejadian diatas tidak bisa dibiarkan terus menerus, hingga anak bangsa dan generasi kita rusak, lupa akan dirinya, lupa akan keluarganya, lupa akan bangsanya lupa akar budayanya sendiri. Sementara sistem pendidikan kita "mati-matian" membentuk karakter dan akhlak mulia, dipihak lain merusaknya dengan dengan tontonan dan tayangan yang bertolak belakang, merusak karakter dan mencabut akar budaya bangsa. IRONIS....
Ingat pesan Umar bin Khatab!!! Dekati anak kita, dampingi mereka, dengarkan keinginannya, obati keluh kesahnya arahkan anak kita agar mencintai agama, bangsa, budaya dan dirinya. (rie/)
Pemerintah memiliki tanggung jawab besar dalam memenuhi hak warga negaranya dalam pendidikan. Tentunya harus mempersiapkan sistem pendidikan yang dapat memenuhi fungsi dan tujuan pendidikan nasional sebagaimana dituangkan dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 3 yang berbunyi :“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”
Pemerintah sudah sangat baik berusaha untuk senantiasa menciptakan sistem pendidikan yang dapat menjawab tantangan zaman, yaitu dengan berbagai modifikasi dan penyempurnaan kurikulum pendikan sejak tahun 1968 hingga yang terakhir kurikulum 2013. Berbagai seminar dan pelatihan dilakukan untuk sosialisasi penerapan kurikulum 2013 disemua jenjang pendidikan.
Untuk keberhasilan dari penerapan sistem pendidikan yang sudah disusun dengan sangat baik, harus didukung oleh lembaga negara, para pemangku kebijakan dan semua pihak yang bertanggung jawab atas hidup dan kehidupan masyarakat.
Sudah bukan rahasia lagi, bahwa saat ini banyak kejadian ditengah-tengah masyarakat bahkan dilingkungan sekolah diluar nalar batas kemanusiaan. Maraknya tawuran antar warga, pelajar, kasus pencabulan, pemerkosaan, pembunuhan yang kesemuanya hampir menimpa para remaja bahkan anak dibawah umur baik korban ataupun para pelakunya. IRONIS......hanya kata itu yang bisa terucap. Dimana peran Negara?
Salah satu penyebab maraknya kasus seperti diatas, salah satunya yaitu bebasnya tayangan-tayangan yang beredar di dunia maya. Setiap orang dapat mengakses bahkan mendownloadnya secara bebas. Belum lagi tayangan-tayangan televisi yang tidak mendidik bahkan dapat dikatakan merusak masa depan anak bangsa. Sinetron yang tayang saat jam-jam anak belajar dan mengerjakan tugas sekolahnya, bahkan ada sinetron yang tayang beberapa jam sehingga anak bahkan orang tuanya sendiri asik didepan tv. Tidak hanya ditonton, tetapi bagi anak-anak senang untuk menirukannya.
Kejadian diatas tidak bisa dibiarkan terus menerus, hingga anak bangsa dan generasi kita rusak, lupa akan dirinya, lupa akan keluarganya, lupa akan bangsanya lupa akar budayanya sendiri. Sementara sistem pendidikan kita "mati-matian" membentuk karakter dan akhlak mulia, dipihak lain merusaknya dengan dengan tontonan dan tayangan yang bertolak belakang, merusak karakter dan mencabut akar budaya bangsa. IRONIS....
Ingat pesan Umar bin Khatab!!! Dekati anak kita, dampingi mereka, dengarkan keinginannya, obati keluh kesahnya arahkan anak kita agar mencintai agama, bangsa, budaya dan dirinya. (rie/)
Posting Komentar untuk "Zaman Berubah...semua berubah...."